Kamis, 26 Maret 2015

banyak tanda tanya

Apa sebenarnya arti  ‘mencari’ itu? Jika aku menemukan sesuatu, apakah itu yang aku cari? Bagaimana jika aku tidak yakin dengan apa yang kucari itu?. Disaat mencari, ternyata aku melewatkan apa yang kucari. Bagaimana bisa itu terjadi? Haruskah aku berkata bahwa waktu punya jawabannya? Mengapa sesuatu itu harus dicari? Apakah aku juga dicari, seperti aku mencari? Kau yang kucari, dimana kau berada? Mengapa kau harus bersembunyi? Mengapa kau jauh dariku? Bagaimana bisa kau tahu bahwa aku mencarimu? Tidakkah kau berpikir bahwa itu naif? Hahaha Gulam, Gulam......
Aku sedih dengan apa yang hilang. Dengan apa yang sengaja untuk dihilangkan. Apalagi jika menghilangkan bukti. Atau aku harus mencari barang yang hilang. Adduh tidakkah kau bertanya bagaimana bisa? Ahh sudahlah tidak usah diingat-ingat yang sudah hilang. Yang hilang itu, sesuatu yang pernah ada. Ada dan kemudian menghilang, itulah hilang. Kehilangan namanya.
Aku tidak pernah tahu bagaimana ini bermula. Bagaimana aku sampai seperti ini. Seandainya aku tahu, aku tetap ingin tidak tahu. Terkadang ketidaktahuan adalah segalanya. Seandainya kautahu, pasti kau tidak tahu.
Sejauh ini apa yang kulakukan?
23.25/ 11.30 PM
Aku tidak melakukan yang berat-berat. Hanya mengetik ini sambil mendengarkan lagu di telingalah...
Bagaimana kehidupan rumit itu? Apakah aku telah mengalaminya ataukah aku sedang mengalaminya? Mengapa dikatakan kehidupan itu rumit? Apakah karena kau mengalami masa sulit? Jika kau bahagia, apakah kau akan berkata bahwa kehidupanmu rumit? Kehidupan seperti apa yang kau inginkan? Seandainya ada yang bahagia dengan kehidupan rumit, maka itu bukan rumit namanya.
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan terhadap diriku sendiri, keluarga, teman, tetangga, masyarakat, nusa dan bangsa ini. Seandainya aku tahu, mungkin aku tidak berkata seperti ini. Atau aku malah sengaja ingin bertanya walau aku sudah tahu jawabannya? Itu berarti aku hanya ingin mendengarkan jawabanmu saja.
Aku pernah beberapa kali mencoba untuk menulis novel. Tapi selalu saja tidak bisa. Apa memang tidak bisa? Aku tidak tahu sungguh tidak tahu.
Tolonglah aku begini. Aku begini. Kenapa harus repot? Selama itu tidak mengganggu, apa yang salah? Tapi tolong kau juga jangan mengangguku. Itu sangat mengganggu!
Aku bersyukur dan berterima kasih kemuadian aku meminta maaf.
Choi Minho. Hanya dia yang tak berperasaan. Aku selalu mencari choi minho. Bagaimana kalau aku tidak menemukannya? Apakah aku akan menyesal karena pernah mencarinya? Bukan penyesalan yang kuinginkan! Tapi terkadang penyesalan selalu hadir disaat kita tidak menginginkannya. Aku harus bagaimana?. Aku tidak harus bagaimana-bagaimana ‘kan? Itu karena ku sudah lelah? Bukankah itu risiko? Risiko kan harus diambil. Ambil risiko? Siapa takut!
Choi Minho. Masa iya saya harus melupakannya? Melupakan Choi Minho berarti melupakan masa remajaku.